Sabtu, 10 Desember 2011

|-The Lost Spirit-|

2

Smilir angin berhembus melalui celah-celah ventilasi. Panggung dengan bermacam alat musik berdiri kokoh didepan puluhan meja kosong yang tertata dengan sangat anggun dan rapi. Sesosok wanita cantik berumur 22 tahun dengan rambut hitam pendek tengah mengelap meja-meja kosong yang ada di depannya. Dia tampak begitu menawan dalam balutan t-shirt biru yang di lapisi rompi seorang waiter dan celana jeans hitam yang membukus kaki jenjangnya.

"Huh.....," wanita itu menghembuskan nafas perlahan lalu mengelap keringat yang mengalir di keningnya. Sudah mulai sepi. Pikirnya. Dia melirik kearah jam tangan yang terbalut indah di pergelangan tangannya yang mungil. Jam lima sore. Pantas. Pikirnya lagi.

Kringg.....

Suara dari pintu masuk mengalihkan perhatiannya. Dia berdiri lalu memandang pintu yang mulai terbuka itu lekat-lekat. Seorang pria berumur sekitar 24 tahun dengan rambut hitam lebat berjaket kulit hitam, masuk kedalam restoran diikuti dengan seorang gadis cantik dengan dress biru bercorak bunga mawar. Kedua orang itu duduk di meja yang berada paling ujung dekat jendela. Pria itu membuka buku menu yang ada diatas meja.

"Marry mau makan apa?" tanya pria itu. Mata kirinya terus melihat-lihat deretan menu yang ada di dalam daftar.
"Nasi goreng!!" seru Marry.
"Ok. permisi, mba," kata Pria itu mengangkat tangannya.
Wanita berambut pendek yang tengah mengelap meja tadi menghampiri mereka. Dia mengeluarkan pena dan sebuah nota.
"Mau pesan apa tuan," tanya wanita itu.
"Nasi goreng dua dan......, Marry mau minum apa?" tanya Lucas ramah.
"Air.....!"
"Air apa sayang?" tanya Lucas sambil mencubit pipi Marry dengan gemas.
"Ih..., sakit," rintih Marry. Tangannya melepaskan cubitan Lucas.
"Jadi?"
"Terserah papa aja deh."
"Ok, jus Jeruknya dua mba," kata Lucas santai.
"Nasi goreng dua, sama jus jeruknya juga dua," Kata waiter itu sambil mencatat pesanan. "Ada lagi, tuan?"
"Itu saja."
waiter itu menanggukan kepala berlalu dari tempatnya berdiri.

>Amelia<

Anak dan ayah yang akrab. Tapi, ada satu pertanyaan yang menghinggapi pikiranku. Kenapa pria itu menutupi mata kanannya dengan perban?. Apa matanya luka ya?.
"PESANAN DATANG!!" teriak seorang cewek berambut merah maroon. Lesung pipi menyembul keluar saat bibir manisnya tersenyum.
"Jangan teriak-teriak!!" kataku sambil menutup kedua telingaku.
Hah..... Anak hiperaktif yang teriak-teriak nggak jelas ini, namanya Fiona. Dia teman satu timku waktu di mactro.
"Iya... Iya, maaf," katanya sambil senyum. "Habis, kamu melamun sih."
"Iya, maaf. Mana pesanannya?"
"Ini," katanya sambil menyodorkan nampan yang diatasnya tertata dua nasi goreng dan dua jus jeruk.
"Hn....," kataku sambil mengambil nampan itu, lalu kakiku melangkah perlahan menuju para pelangganku yang memesan tadi.

Aku berhenti perlahan di samping meja seorang laki-laki berumur sekitar 25 tahun dan seorang anak perempuan yang menurutku berumur sekitar enam tahun itu. Tanganku perlahan menaruh piring berisi nasi goreng dan gelas berisi jus jeruk dengan perlahan.
"Selamat menikmati," kataku ramah.
Aku memandang wajah pria yang ada di depanku lekat-lekat. Hm....., lumayan ganteng. Eh, argh..... Nggak, nggak. Aku nggak boleh naksir sama dia. Satu-satunya orang yang kucintai cuma CJ. Walaupun orangnya sudah pergi meninggalkanku selamanya.
"Ehm....," kata pria itu ber ehm ria.
"Eh, minum tuan kalau serek tenggorokannya."
pria itu melihatku dengan tatapan sinis.
Bodoh.!!. Kok aku ngomong kayak gitu sama pelanggan. Ah......, udah jelas-jelas dia risih waktu ngeliat aku ngelamun sambil melihat wajahnya. Bodoh.. Bodoh..!
"Eh..., maap tuan," kataku lalu pergi dari tempat itu.

Hadeh......., malu-maluin aja. Baru kali ini aku ngomong kayak gitu ke pelanggan. Ya......, walaupun ini restoran milik istri kakakku, tapi kan nggak enak kalau dia melihat kinerjaku yang kayak tadi.

WEAK....! WEAK..! WEAK...!

Eh, suara apa itu?. Aneh banget.
"TOLONG!!.... TOLONG!!....," Teriak seseorang dari luar restoran. Teriakan minta tolong di ikuti oleh jeritan-jeritan pilu yang berasal dari luar restoran.
Bruakk....!!
Fiona membuka pintu dapur dengan kasar.
"Ada apa?" tanyanya.
"Nggak tahu," jawabku singkat.
Emang ada apa sih diluar.
"Ayo kita lihat," Kata Fiona menarik tanganku.

CTARR....!!

Tiba-tiba kaca yang ada di dekat pintu depan restoran pecah. dan sesosok mahluk berbentuk wanita berambut panjang berwajah pucat dengan gaun putih compang camping-- menyeruak masuk.
"A.... A... Apa itu?" kata Fiona gugup.
Mahluk itu masuk dengan diikuti kawanannya yang lain. Mereka terbang kearah kami dengan mulut menganga.

Bruakk.......!

Pria dengan mata kanan yang di perban tadi, memukul mahluk terbang yang mengarah ke arah kami.
"Hosh.... Hosh.... Ghost," kata pria itu sambil memegang kaki meja.
Di.... Di... Dia mematahkan kaki meja untuk menjadikannya pukulan.
"Papa.. Hiks... Hiks..," rintih anak perempuan yang kutahu bernama Marry itu.
Jduar.....!!
Suara tembakan.

>T.B.C

sumber: http://m.facebook.com/note.php?note_id=246136302113351&refid=12&_rdr#246649865395328

thanks to: Yogi Pratama Scot Kenedy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar